Lumajang, Sabtu (20/08/2022) Kolaborasi KKN UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya dan Pondok Pesantren (PONPES) Miftahul Arifin menyelenggarakan Sosialisasi Generasi Muda Mencegah Stunting "Peran Generasi muda Islam dalam mencegah Stunting"
Acara ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Miftahul Arifin Dusun Sudimoro Desa Kalibendo Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang.
Perlu di ketahui, Stunting adalah: kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak.
Sosialisasi ini di awali dengan sambutan dari Mahasiswa KKN UINSA Surabaya yang di wakili oleh Abdullah Syahid Arba' selaku ketua KKN UINSA Surabaya.
Sambutan ke dua di sampaikan oleh Bapak Kasiyono (Sekretaris Desa Kalibendo) sebagai perwakilan dari Pemerintahan Desa (Pemdes) Kalibendo. Dalam sambutannya beliau memaparkan beberapa dokumentasi yang beliau ambil dalam penanganan Stunting di Kabupaten Lumajang dan mengatakan "Anak Stunting mempunyai pertumbuhan fisik yang tidak maksimal juga kemampuan kognitif yang di bawah rata-rata kecerdasan anak seusianya. Dalam mencegah hal tersebut bisa dimulai dari anak-anak seperti kalian para santriwati calon ibu, bisa dengan mengkonsumsi tablet tambah darah setiap satu minggu sekali atau setiap hari bagi perempuan yang sedang haid" tutup beliau.
Sambutan terakhir dari pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Arifin Sudimoro. Dalam sambutannya, Bapak Maulana Khoirony Ahmad menekankan tentang upaya pencegahan Stunting yang dimulai dari masa remaja. Beliau menerangkan untuk perempuan dengan lingkar lengan kurang dari 23,5 cm atau kadar HB kurang dari 11,5 disarankan untuk tidak menikah terlebih dahulu, atau jika mereka menikah tidak disarankan untuk memiliki anak lebih dulu karena bisa menjadi salah satu penyebab Stunting, bayi bisa terlahir prematur, mengalami gizi buruk dan kekurangan energi Kronik.
Dalam kegiatan ini juga hadir KESRA Desa Kalibendo (Bapak Syaiful Arif) menjelaskan tentang nikah muda dalam prespektif agama yang juga berhubungan dengan pencegahan stunting. Dalam penjelasannya beliau juga menekankan tentang dampak pernikahan dini, resiko hingga solusi yang harus dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar