LUMAJANG (05/11/2021) Petani tembakau masih membutuhkan dukungan dan support dari petani-petani tembakau lainnya. Seperti di Desa Kalibendo, Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang ini, mereka sangat menginginkan terbentuknya kelompok tani tembakau.
Salah satu petani tembakau asal Desa Kalibendo, Kecamatan Pasirian, Uri Susanto (60 tahun), saat ditemui awak media mengatakan kalau dirinya sangat membutuhkan kelompok tani tersebut.
"Kelompok tani bisa dibuat ajang diskusi seputar pertanian tembakau, atau lainnya, disini ada sekitar 15 hektar lahan untuk tanaman tembakau," katanya.
Menurut Uri, para petani tembakau juga ingin bercocok tanam dengan pola pertanian organik, namun tidak bisa secara langsung dipraktekkan, sebab lahan di Desa Kalibendo terutama di Dusun Kalibendo Utara dan Dusun Kalibendo Selatan yang hanya 15 hektaran ini sudah berkadar asam tinggi.
"Tanah disini itu kadar asamnya tinggi, jadi untuk organik murni sulit, tapi kami ingin sekali," tambahnya.
Dalam perawatannya, kata Uri, dirinya mengeluarkan biaya sebesar Rp 1,5 juta hingga Rp 2 jutaan. Dan semuanya itu dihitung per batang tanaman.
"Biaya per batang tanaman bisa mencapai Rp 1.500 - Rp 2.000, jika kita menanam 1.000 batang, maka biayanya Rp 1,5 - Rp 2 jutaan," imbuhnya.
Uri mengatakan juga kalau pupuk yang digunakan, selain pupuk organik, dirinya menggunakan pupuk Ponska, Urea dan ZA.
"Ada pula pupuk buat daun dan pestisida, dan memang tidak bisa seratus persen organik," bebernya lagi.
Setiap panenan, Uri tinggal mendistribusikan kepada pengepul lokalan saja. Uri juga berharap, ada perhatian bagi kelompok tembakau agar bisa sejahtera.
"Kami semua disini membutuhkan perhatian, baik dari pemerintah atau swasta. Kami merajang saja masih menggunakan manual," lanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar