Lumajang, (29/08/2022) Jaranan, Jaran Kepang atau Kuda Lumping adalah kesenian rakyat atau tarian penunggang. Kuda (jaran) dengan kuda mainan yang terbuat dari bilahan anyaman bambu yang dirangkai sedemikian rupa yang dijepit di antara dua kaki penarinya. Kuda-kudaan tersebut ditambahkan asesoris juga di warnai indah sehingga bentuknya menyerupai kuda sungguhan.
Biasanya Jaranan di mainkan dengan diiringi dengan musik tradisional kenong dan terompet
Pada mulanya Jaranan bukanlah sebuah seni pertunjukan, bukan pula dinamakan kesenian karena memang zaman dulu belum dikenal istilah kesenian. Jaran Kepang adalah bagian dari ritual menolak bala, mengatasi berbagai musibah, meminta kesuburan pertanian, mengharap keberhasilan panen, dan juga supaya masyarakat aman dan tenteram. Pada zaman primitif terdapat kepercayaan bahwa kerusakan lingkungan, wabah penyakit, bencana alam dll terjadi karena kekuatan roh nenek moyang. Seiring dengan perjalanan waktu, setiap musibah, bencana atau berbagai masalah dalam kehidupan dihubungkan dengan roh nenek moyang itu disusun menjadi serangkaian cerita yang berkembang menjadi mitos yang diyakini oleh masyarakat. Kemudian dilakukan upacara (ritus) dengan tujuan agar musibah tidak datang lagi. Kejadian yang berlangsung berulangkali kemudian berkembang menjadi berbagai simbol yang digunakan untuk kegiatan ritual.
Pada sumber lain, Jaranan terkait erat dengan Cerita Panji, terutama episode upaya mencari hilangnya Raden Putera atau Panji Inukertapati. Karena itu dalam pergelaran Jaran Kepang digambarkan sekelompok prajurit berkuda yang diikuti anjing pelacak mencari hilangnya Sang Pangeran, masuk hutan, bertemu dan berperang melawan binatang buas. Anggapan umum seperti itu sudah diamini secara umum. Kalangan pelaku Jaranan sendiri juga menyebut cerita yang sama ketika ditanya asal usul seni Jaranan.
Di RT:04 RW:02 telah di laksanakan kegiatan 'Seni Jaranan Untuk Memeriahkan HUT RI ke 77 dengan pertunjukan Jaranan Turanggo Mudo. Acara ini sangat meriah sekali karena ada artis penyanyinya, sehingga warga benar-benar terhibur.
Ketua RT:04 RW:02 Bapak Huda mengatakan "Saya mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah membantu terselenggaranya acara ini, sebenarnya acara ini awalnya tidak ada rencana, tapi karena warga saya pada kepingin Jaranan karena sudah lama tidka ada hiburan selama ada wabah covid-19 dan warga saya bersepakat, maka saya mengizinkan" tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar