Di seluruh Nusantara memiliki bermacam-macam cara dalam menyemarakkan 'Hari Raya', baik hari raya Idul Fitri maupun hari raya Idul Adha.
Di Kabupaten Lumajang khususnya Desa Kalibendo ada tradisi membuat ketupat, lepet dan lontong ketika hari raya tiba
Hari ini, warga Desa Kalibendo saling berbagi hantaran yang berisikan ketupat, lepet dan lontong sayur ke tetangga dan saudara-saudaranya
Sebagai orang jawa, kita harus tau makna dari nama 'Ketupat, Lepet dan Lontong' tersebut.
*KETUPAT*
Ketupat (Kupat).merupakan makanan yang terbuat dari beras yang dibungkus dengan selongsong dari anyaman daun kelapa yang masih muda (janur). Masyarakat Desa Kalibendo Kecamatan Pasirian biasanya membuat sendiri anyaman tersebut lalu diisi dengan beras yang telah direndam air.
Selanjutnya kupat tersebut direbus sekitar sampai matang. Makanan ini biasanya di sajikan bersama sayur pelengkap, seperti opor/kari ayam, sayur petis, sambal dan lainnya.
Ketupat sudah menjadi maskot makanan khas lebaran. Namun dalam tradisi Jawa makanan ini bukan hanya sajian pada hari kemenangan, tetapi makna filosofis yang mendalam dalam tradisi Jawa.
Oleh para Walisongo, tradisi membuat kupat itu dijadikan media untuk meyebarkan syiar agama Islam.
Ketupat atau kupat sendiri memiliki banyak makna sebagaimana yang telah diketahui oleh masyarakat Jawa. Kupat di artikan sebagai “laku papat” yang menjadi simbol dari empat segi dari ketupat. Laku papat yaitu empat tindakan yang terdiri dari lebaran, luberan, leburan, laburan.
*LEPET*
Lepet mempunyai arti silep kang rapet.
Mangga dipun silep ingkang rapet ''mari kita kubur/tutup yang rapat". Jadi setelah ngaku lepat, meminta maaf, menutup kesalahan yang sudah dimaafkan, jangan diulang lagi, agar persaudaraan semakin erat seperti lengketnya ketan dalam lepet.
Lepet terbuat dari beras ketan yang sudah direndam dendam air yang dibungkus dengan selongsong dari daun kelapa yang masih muda (janur) yang dibentuk seperti tabung dan biasanya membuat sendiri selongsong tersebut, untuk isi lepet dapat ditambahk kacang tanah, kacang otok dan kacang-kacang yang lain.
*LONTONG*
Selain ketupat di Desa Kalibendo biasanya juga membuat lontong, untuk membuat lontong hampir sama dengan membuat ketupat hanya saja bungkusnya menggunakan daun pisang yang bisa dibentuk sesuai keinginan, ada yang berbentuk kerucut, ada yang dikancing di dua ujungnya dengan lidi seperti pepes dan ada juga yang dibentuk seperti limas segi empat. Biasanya lontong ini di makan dengan sayuran seperti halnya ketupat.
Kenapa menu ini juga identik dengan lebaran, berikut adalah makna dan filosofinya
Bagi masyarakat Jawa lontong adalah singkatan dari 'olone dadi kothong' artinya, kejelekan menjadi kosong.
Jika dikaitkan dengan momen 'Hari Raya, lontong menandakan kesalahan kita yang habis karena bermaaf-maafan.
Lontong memiliki maksud yang hampir mirip dengan filosofi ketupat, ngaku lepat atau mengaku salah.
Selamat Hari Raya Idul Adha