Siapa yang tidak tahu Buah Pisang. Buah yang mempunyai nama latin Musa Paradisiaca, merupakan tumbuhan yang menyukai iklim tropis panas dan lembap, terutama di dataran rendah. Wikipedia, menjelaskan bahwa pusat keragaman utama buah pisang terletak di daerah Malesia (Asia Tenggara, Papua dan Australia Tropika). Lebih lanjut dijelaskan bahwa Indonesia dikenal sebagai produsen pisang di dunia, walau agak kecil. Indonesia dikenal sebagai produsen pisang nomor 7 di dunia. Pisang merupakan komoditas yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia, karena sekitar 45% konsumsi buah-buahan adalah pisang. Pusat produksi pisang terdapat di Sumatra, Jawa dan Bali.
Kabupaten Lumajang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang sudah terkenal sejak dahulu sebagai Kota Pisang. Banyak jenis dan varietas buah pisang yang bisa tumbuh dan berkembang dengan baik di Kabupaten ini jika dibandingkan di daerah yang lain. Bahkan di wilayah Desa Senduro, pernah menjadi sentra eksport buah Pisang ke Jepang dan beberapa negara lainnya.
Dahulu, buah pisang dikonsumsi secara langsung saat sudah matang, atau diolah menjadi Sale Pisang, Kolak Pisang dan Keripik Pisang. Namun sejak tahun 2016, di Kabupaten Lumajang, Buah Pisang sudah bisa diolah menjadi beragam camilan dan kudapan nikmat. Ya, adalah AROMA, salah satu UMKM Kabupaten Lumajang yang tetap berkomitmen untuk mengolah buah pisang, ikon khas Kabupaten Lumajang, menjadi beragam camilan dan kudapan nikmat, sehat dan layak jual. Terhitung ada 20 jenis camilan dan kudapan nikmat yang bisa diolah dari buah pisang dan yang baru bisa diproduksi serta dijual kepada khalayak umum sejumlah 10 jenis, yaitu 1. Tape Pisang, 2. Stick Pisang, 3. Carangmas Pisang, 4. Madumongso Pisang, 5. Keripik Pisang, 6. Roll Sale Pisang, 7. Selai Pisang Mandi Coklat, 8. Kue Kering Pisang, 9. Kerupuk Kulit Buah Pisang, 10. Keripik Batang Pisang.
Salah satu jenis produk awal AROMA adalah Tape Pisang. Tape Pisang? Iya, Tape Pisang!. Hampir smeua orang yang mendengar pertama kali, 2 kata itu selalu mengernyitkan dahinya terlebih dahulu lalu bertanya. Padahal tidak ada yang aneh dengan 2 kata itu. Tape Pisang, Tape yang terbuat dari Buah Pisang, sesederhana kalimat itu. Bagaimana rasanya? seperti yang tertulis pada packaging Tape Pisang AROMA, "Tekstur Lembut Pisang Dibalut Rasa Tape Yang Nikmat".
Produk Olahan Buah Pisang AROMA yang lain dan tak kalah hebohnya adalah Kerupuk Kulit Buah Pisang. Kulit Buah Pisang yang dahulunya dibuang dan digunakan sebagai pupuk tanaman atau tambahan makan ternak, oleh AROMA sekarang diolah dan dijadikan salah satu bahan dasar pembuatan Kerupuk. "Apa kelebihan dari Kerupuk Kulit Buah Pisang? Yang jelas, Kerupuk Kulit Buah Pisang tidak menggunakan bahan pengawet formalin atau Bleng atau Blenk sebagai bahan campuran yang lazim digunakan pada pembuatan Krupuk yang lain. Hal ini dikarenakan Kulit Buah Pisang ternyata mempunyai dzat pemekar alami apabila dicampurkan kepada produk yang digoreng, sebagaimana hasil penelitian beberapa Mahasiswa pada beberapa Universitas di Indonesia", ujar Toyibatur Rochmah, owner AROMA.
"Harapan kami ke depan, AROMA bisa lebih menginspirasi banyak warga, khususnya warga Desa Kalibendo dan Kabupaten Lumajang untuk lebih mengedepankan mengolah bahan baku lokal secara profesional sehingga hasil produksinya layak bersaing di pangsa pasar Nasional maupun Internasional", tutup Toyibatur Rochmah, owner AROMA.